Tata Cara Pengajuan Cerai : Pengertian, Alasan Dan Prosesnya

Beranda » Artikel » Hukum Keluarga » Tata Cara Pengajuan Cerai : Pengertian, Alasan Dan Prosesnya

Setiap pasangan pasti menginginkan pernikahan yang langgeng. Namun ada yang akhirnya berpisah juga. Karena dirasa sudah tidak cocok lagi. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja. Yang akhirnya membuat mereka memutuskan untuk memilih bercerai. Namun tata cara pengajuan cerai tidaklah semudah yang dibayangkan.

Dengan menjalankan Tata cara pengajuan cerai yang benar maka membantu prosesnya akan menjadi lebih mudah dan persidangan perceraian pun lebih cepat selesai.

Seperti yang diketahui, banyak persoalan yang dapat menyebabkan akhirnya pasangan memilih untuk mengakhiri hubungan antara lain ketidakcocokan, perselingkuhan, ekonomi, dan alasan lainnya.

Melalui proses perceraian ini pengadilan akan memutuskan sebuah pasangan layak untuk diputus cerai. Namun ada tahapan-tahapan yang perlu dilalui untuk mencapai proses perpisahan pernikahan itu.

Tata Cara Pengajuan Cerai dan Persyaratannya

Dalam setiap perceraian pasti ada pihak yang menjadi korban. Apalagi jika terdapat anak dari pernikahan tersebut. Kasih sayang dan perhatian tidak lagi dapat diperoleh secara utuh. Namun banyak orang tua yang akhirnya mengambil jalan ini.

Pengajuan proses perceraian dapat dilakukan oleh pihak istri maupun suami. Setelah keputusan ditetapkan oleh Pengadilan Agama atau Pengadilan Negeri bukan berarti masalah selesai. Beberapa hal perlu mendapat kesepakatan.

Terkait dengan tanggung jawab misalnya, jika ada hutang bersama siapa yang akan bertanggung jawab untuk menyelesaikan?

Hak asuh anak, pada siapa si anak akan tinggal dan dibesarkan?

Berikutnya adalah pembagian harta gono gini, dan lain sebagainya.

Keputusan bercerai justru seringkali menimbulkan masalah baru yang lebih kompleks. Namun sangat mungkin diambil sebagai jalan tengah yang meringnakna beban kedua belah pihak .

Definisi Perceraian

Perceraian merupakan keputusan untuk mengakhiri hubungan perkawinan. Sebenarnya ada dua jenis perceraian, yaitu perceraian hidup dan perceraian mati. Dalam perceraian mati, mau tidak mau pasangan memang harus berpisah karena takdir.

Sedangkan perceraian hidup dilakukan dengan memutuskan hubungan perkawinan karena sebab tertentu yang membuat pasangan tidak mungkin bersama lagi. Pihak yang berhak memutus adalah Pengadilan baik Agama maupun Negeri.

Proses perceraian sendiri tidak mudah. Semua harus melalui tahapan-tahapan. Pengadilan juga tidak menghendaki adanya perpisahan sehingga mengupayakan pasangan untuk berdamai melalui mediasi kedua belah pihak.

Pihak pengadilan akan menilai dan menganalisa secara seksama permasalahan kemudian memberikan saran. Selain itu, dalam proses ini perlu saksi yang dapat menguatkan informasi mengenai kasus pasangan tersebut.

Misalnya, apabila pihak suami yang mengajukan perceraian, disebut dengan istilah talak. Dalam hukum Agama Islam, jika suami menjatuhkan ketiga kalinya pasangan tersebut tidak bisa rujuk kembali sebelum ada pernikahan dengan pihak lain.

Jika istri yang mengajukan maka dikenal dengan istilah gugatan perceraian. Setelah berpisah atau dalam tahap perceraian, pasangan bisa bersama kembali dan disebut dengan istilah rujuk.

8 Alasan Perceraian yang Paling Mendasar

Dalam kasus salah satu pihak mengajukan perceraian, maka Pengadilan akan melihat alasannya. Jika memang alasan perceraiannya kuat dan sesuai dengan peraturan, maka permohonan tersebut akan mendapat pertimbangan untuk dikabulkan. Berikut alasan perceraian:

  1. Satu pihak melakukan tindakan yang tidak dibenarkan seperti berzina, berjudi, minum minuman keras dan lainnya.
  2. Tanpa izin dan alasan salah satu pihak meninggalkan pasangan selama 2 tahun berturut-turut dan tidak memberikan kabar sama sekali.
  3. Setelah perkawinan berlangsung, satu pihak dijatuhi hukuman oleh pengadilan paling sedikit 5 tahun.
  4. Terjadi kekerasan dalam rumah tangga.
  5. Salah satu pihak mengalami cacat yang menyebabkan tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai suami-istri.
  6. Terjadi pertengkaran terus menerus yang tidak mungkin untuk didamaikan lagi.
  7. Terjadi perpindahan keyakinan dari salah satu pihak setelah perceraian sehingga menjadi berbeda.
  8. Suami melanggar taklik talak yang diucapkan setelah ijab Kabul pada saat melangsungkan pernikahan.

Persyaratan Pengajuan Perceraian

Tata cara pengajuan ceraiperlu dipahami oleh pihak yang akan mengajukannya. Jika tidak mengikuti ketentuan, maka prosesnya tidak akan berjalan. Pasangan yang sedang mengurus perceraian harus mengetahui hal ini.

Dalam proses perceraian, baik pihak suami maupun istri bisa didampingi oleh pengacara perceraian. Tugasnya adalah mewakili klien, memberi edukasi hukum dan mengarahkan klien sehingga mendapatkan hal yang diinginkan.

Proses perceraian yang diajukan ke Pengadilan Agama harus memenuhi persyaratan administrasi. Hal tersebut menjadi dasar bagi petugas untuk merespon pengajuan tersebut sehingga dapat berjalan. Berikut syaratnya:

  • Surat Gugatan Perceraian
  • Surat nikah yang asli berikut fotocopy nya
  • Fotocopy kartu identitas atau KTP
  • Berkas fotocopy kartu keluarga atau KK
  • Surat keterangan dari kelurahan
  • Jika ada anak, akta nikah dari semua anak tersebut
  • Materai

Dalam proses perceraian, pihak yang mengajukan harus menanggung semua biaya. Diantaranya: pendaftaran, matera, biaya proses, redaksi dan biaya untuk keperluan sidang.

5 Proses dan Tata Cara Pengajuan Cerai

Untuk mengajukan gugatan cerai, proses yang harus dilewati cukup panjang. Anda mungkin membutuhkan pengacara perceraian sehingga semua lancar dan bisa berjalan cepat.

Setelah berkas semua lengkap, tata cara pengajuan cerai baru bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya. Anda harus memenuhi semua ketentuan sehingga pengajuan mendapat respon segera. Berikut langkah selanjutnya:

1. Membuat Surat Gugatan Perceraian

Surat gugatan cerai dapat dibuat dengan tulis tangan atau diketik. Isinya adalah permohonan kepada Pengadilan untuk memutuskan status perkawinan.

Dalam surat gugatan ini Anda harus menyampaikan alasan dengan detail sehingga Pengadilan dapat memberi keputusan perceraian. Saksi diperlukan untuk memperkuat apa yang Anda sampaikan.

2. Menyiapkan Biaya Perceraian

Besarnya biaya perceraian tidak sama. Semakin jauh jarak rumah, maka akan bertambah besar. kisaran untuk total biaya dapat mencapai ratusan ribu sampai jutaan rupiah.

3. Mendaftarkan Gugatan Cerai

Ketika pasangan memutuskan untuk menikah tidak ada yang berharap terjadi perceraian. Namun persoalan yang sudah tidak bisa ditoleransi lagi akhirnya menjadi dasar salah satu pihak untuk mengajukan perceraian.

Istri yang mengajukan gugatan cerai harus mengirimkan surat ke Pengadilan dimana suami tinggal. Proses pendaftaran cukup cepat. Setelah itu harus menunggu sampai pihak Pengadilan menghubungi untuk proses selanjutnya.

4. Menyiapkan Saksi Yang Relevan

Saksi adalah pihak yang mengetahui permasalahan sampai akhirnya muncul keputusan untuk berpisah. Anda bisa meminta keluarga atau pihak lain yang memang paham dengan masalah yang terjadi.

Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat proses dan memastikan Anda mendapat hak setelah perceraian sebaiknya menyewa jasa pengacara. Untuk dapat menggunakan jasa pengacara perceraian, Anda harus menyiapkan dana lebih.

5. Memahami Proses Pemeriksaan Gugatan Cerai

Pengadilan akan menilai pengajuan Anda dan menjadwalkan untuk mempertemukan kedua belah pihak. Tujuannya utamanya adalah mendamaikan sehingga pihak yang mengajukan perceraian mengurungkan niatnya.

Perlu diketahui, tidak semua pengajuan cerai pasti mendapat persetujuan. Saksi akan memberi informasi sampai terjadinya pengajuan perceraian. Ketidakhadiran tergugat dalam persidangan akan mempercepat proses perceraian.

Pentingnya Menggunakan Jasa Pengacara Dalam Perceraian

Anda mungkin tidak terlalu paham masalah proses pemeriksaanperceraian di pengadilan, hak dan kewajiban setelah dikeluarkannya putusan oleh pengadilan.

Agar tidak terjadi kekeliruan yang  merugikan sebaiknya menggunakan jasa pengacara yang paham tata cara pengajuan cerai dan prose percerainnya yang tepat.

Bagi Anda yang sibuk, jasa pengacara perceraian ini tentu sangat membantu. Anda tidak harus datang dan bertemu langsung dengan tim tersebut karena biasanya jasa ini menyediakan layanan konsultasi secara online.

Salah satu tim advokat yang dapat membantu proses perceraian adalah Kantor Hukum Jakarta. Layanan konsultasi dan pendampingan yang tepat, menjadikan potensi Anda untuk memenangkan perkara sangat besar.

Jasa bantuan hukum ini dikelola oleh tenaga profesional dan berpengalaman. Sudah banyak klien yang terbantu dan memenangkan kasus perceraian. Jika ingin berkonsultasi, Anda bisa melakukan chat melalui aplikasi WhatApps atau berbicara melalui telepon bahkan bertemu secara langsung jika memang diperlukan.

Sampaikan secara detail kasus yang menimpa Anda dan apa yang diharapkan untuk diselesaikan oleh kami sehingga tim pengacara dapat mempelajari dan menyiapkan pembelaan. Semua data yang disampaikan terjamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk proses hukum.

Tata cara pengajuan cerai yang benar akan menjadikan gugatan Anda tidak berlarut-larut dan segera mendapat kepastian. Jangan segan untuk berkonsultasi dan memperjuangkan apa yang menjadi hak Anda.

Email: [email protected]

Kontak telepon / WhatsApp: 0812-1907-4512

Mari selesaikan urusan perceraian Anda bersama pengacara perceraian di Kantor Hukum Jakarta sekarang!

Tinggalkan komentar

Konsultasi Gratis

Dapatkan kesempatan untuk konsultasi dengan tim pengacara kami sekarang juga.
cukup dengan meng-klik tautan yang ada dibawah ini.